Laman

Sunday, October 2, 2011

Jomblo, Adly Fairuz Sengaja Sibuk Kerja

Jomblo, Adly Fairuz Sengaja Sibuk Kerja


Jomblo, Adly Fairuz Sengaja Sibuk Kerja

Posted: 01 Oct 2011 11:38 PM PDT

JAKARTA - Adly Fairuz masih setia dengan status jomblo. Mantan pacar Shireen Sungkar ini sengaja menyibukkan diri agar lupa dengan status jomblonya.

Adly mengaku, sejak putus dari Shireen, belum ada perempuan yang nyantol di hatinya. Malah, dia makin sibuk berkarier. Selain syuting sinetron, Adly juga sibuk dengan bandnya The Adlys.

"Sering banyak yang tanya, kok gue dari dulu senang sendiri. Tapi gue bilang ke mereka, memang sekarang gue enggak nemu. Gue juga enggak mau takabur. Kalau memang enggak jodoh, ya mau gimana," ujar Adly yang ditemui di Jakarta, belum lama ini.

Bintang sinetron Sampeyan Muslim? ini malah bersyukur tidak punya pacar. Sebab, dia jadi bebas mengatur waktu untuk bekerja, tanpa harus pusing menyediakan waktu untuk kekasih.

"Kalau sinetron gue cuma minta satu judul saja. Kalau ngeband, sikat saja kapan saja. Alhamdulillah, syuting sama ngeband gue enggak pernah bentrok," tuturnya.

Sekarang ini, Adly belum terpikir mencari pacar. Alasannya, dia tidak punya banyak waktu untuk pacaran.

"Kalau nyari sih belum ya sekarang, tapi kalau lagi dekat-dekat sih ada. Lagian gue juga masih sibuk. Kasihan kalau ceweknya ditinggal-tinggal. Cewek kan perlu juga untuk diperhatiin," katanya.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Revalina Sulit Perankan Guru Fisika

Posted: 01 Oct 2011 10:08 PM PDT

DEPOK - Revalina S Temat mendapat peran sebagai guru mata pelajaran fisika di film Semesta Mendukung (Mestakung).

"Di film ini aku berperan sebagai Tari Hayat, seorang guru fisika di Madura. Peran menjadi guru fisika ini baru pertama kali sehingga agak kesulitan. Tapi aku merasa tertantang untuk memerankan guru ini dengan baik," kata Revalina saat ditemui di D-Mall, Depok, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2011).

Padahal, mantan kekasih Ringgo Agus Rahman itu menjelaskan, selama sekolah tidak pernah menyukai pelajaran fisika dan ilmu eksakta lain.

"Dulu pas sekolah aku seperti murid-murid pada umumnya. Untuk pelajaran tertentu masih memperhatikan. Tapi kalau matematika, fisika, kimia, enggak merhatiin. Kadang-kadang mengobrol sama teman," akunya.

Untuk bisa lebih mendalami karakter sebagai guru fisika, Revalina mengatakan, dirinya selalu mengingat peran guru di sekolah dahulu.

"Aku mengingat waktu aku zaman sekolah. Aku merasakan mereka (guru) saat itu. Di saat mengajar, tapi anak-anaknya cuek. Padahal, yang diajari untuk keberhasilan kita. Untuk masa depan kita," paparnya.

Apalagi, di dalam film ini Revalina dituntut menjadi guru yang sabar menghadapi anak muridnya yang asli orang Madura.

"Di film Semesta Mendukung (Mestakung) aku mengajar anak Madura. Peran utamanya kan di sini benar-benar anak Madura. Biasanya aku ajak mengobrol saja, ajak sharing," pungkasnya.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Rumah Produksi 'Black Swan' Digugat Kru Magang

Posted: 01 Oct 2011 09:04 PM PDT

LOS ANGELES - Dua kru yang tengah magang pada rumah produksi film pemenang Oscar Black Swan mengajukan gugatan karena tidak pernah menerima bayaran.

Footman Alex dan Eric Glatt mengajukan gugatan ke pengadilan New York. Gugatan ditujukan kepada rumah produksi Black Swan, Fox Searchlight Pictures, dengan tuduhan mereka ditunjuk untuk magang tanpa dibayar. Padahal, mereka diwajibkan mengerjakan semua tugas yang seharusnya dikerjakan oleh karyawan yang dibayar.

Dalam gugatannya, mereka menyatakan, "Magang yang tidak dibayar oleh Fox Searchlight adalah tenaga kerja yang sesungguhnya penting pada produksinya, berfungsi sebagai asisten produksi dan pemegang buku, serta melakukan pekerjaan sebagai sekretaris dan kebersihan. Padahal dalam penjelasan kepada karyawan magang sebelum bekerja, pihak Fox menyatakan semua pekerja magang akan dibayar."

Fox Searchlight melalui juru bicara Russell Nelson langsung memberikan tanggapan. "Kami tidak memiliki kesempatan untuk meninjau kembali guagatan sehingga kami tidak dapat membuat komentar apapun saat ini," kata Russell yang dilansir Femalefirst, Minggu (2/10/2011).

Sementara itu, salah satu penggugat, Footman yang berusia 24 tahun mengambil hikmah dari peristiwa itu. Lelaki yang mengambil kuliah jurusan kajian film pascasarjana itu menjadi lebih berhati-hati dalam mencari pekerjaan.

Dia menyesali rumah produksi sebesar itu lalai memberikan honor kepada karyawan magang.

"Black Swan memiliki pendapatan lebih dari USD300 juta. Jika mereka membayar kami, itu tidak akan membuat perbedaan besar dalam pendapatan mereka, tapi itu akan membuat perbedaan besar bagi kami," ujarnya.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

No comments:

Post a Comment