Laman

Thursday, October 28, 2010

Stok Terbatas, Maliq & D'Essentials Terbitkan Buku

Stok Terbatas, Maliq & D'Essentials Terbitkan Buku


Stok Terbatas, Maliq & D'Essentials Terbitkan Buku

Posted: 28 Oct 2010 12:50 AM PDT

JAKARTA - Karya personel Maliq & D'essentials tidak hanya dalam nada dan lirik saja. Mereka pun menuangkan pemikiran dan curahan hati tentang indahnya hidup dan diterbitkan menjadi buku.

"Buku ini menceritakan tentang perjalanan Maliq & D'essentials, serta foto perjalanan kami," ujar Indah ditemui di  D'consulate Jalan KH Wahid Hasyim No 49-51, saat peluncuran album barunya, Rabu (27/10/2010).

Dia menambahkan judul buku ini sama dengan nama album terbaru, 'The Beginning of A Beautiful Life'. Dengan berat hati, Indah mengaku 'terpaksa' menulis.

"Di sini kami semua terpaksa dan mau enggak mau menulis, walaupun tulisan kami tidak bagus," selorohnya.

Buku tersebut dibandrol dengan harga Rp250 ribu. Namun demikian, penggemar Maliq & D'essentials tidak hanya menikmati tulisan dan curahan hati, namun juga melihat perjalanan para personel dari sejak 2002 sampai saat ini melalui cerita foto.

Nah, kalau Anda mengaku sebagai fans Maliq & D'essentials, silakan berburu sejak sekarang. Pasalnya, kata Indah, buku ini hanya dicetak terbatas.

"Buku ini juga limited, hanya 500 pieces, hanya dijual di markas kami, dan bisa dipesan lewat twitter," beber indah sambil promosi.(nov)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Ganti Nama, Nia Ramadhani Diwakili Ibunda

Posted: 27 Oct 2010 11:52 PM PDT

JAKARTA - Nia Ramadhani mengganti nama belakangnya dengan nama suami, Ardiansyah Bakrie. Nama bintang sinetron ini menjadi Ramadania Ardiansyah Bakrie.

Namun, saat sidang ganti nama digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (28/10/2010), Nia tidak datang. Dia hanya diwakili ibundanya, Chanty Mercia. Usai sidang, Chanty tak mengatakan sepatah katapun kepada pewarta. Begitu juga halnya dengan pihak pengadilan, tidak mau memberikan keterangan.

Seperti diketahui, Nia Ramadani terlahir dengan nama Priyanti Nur Ramadani. Setelah dinikahi putra bungsu pengusaha Aburizal Bakrie itu, Nia memutuskan mengganti nama pemberian ayahnya dengan menyematkan nama suami.

Ketika ditemui di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (27/10/2010) malam, Ardi memuji langkah istrinya mengganti nama.

"Ini satu yang sering dibesar-besarkan. Padahal, ini merupakan suatu kehormatan buat saya bahwa Nia akan menambahkan nama belakangnya dengan nama saya," kata Ardi.

Ternyata, ide untuk memakai nama Ardi di belakang namanya sudah mengisi pikiran Nia sejak sebelum menikah dengan Ardi. Pasangan  ini menikah pada 1 April 2010.

"Ada omongan itu sebelum menikah, cuma dilaksanakanya setelah menikah," imbuh Nia.
(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Aida Sengaja Umbar Aib Demi Popularitas?

Posted: 27 Oct 2010 11:14 PM PDT

JAKARTA - Hidup Aida Saskia kini berubah. Sejak membongkar aib diperkosa Zainuddin MZ, penyanyi dangdut ini menjadi bintang film. Walau begitu, Aida membantah pengakuan diperkosa itu demi popularitas belaka.

"Aku sih enggak peduli orang mau bilang apa. Tujuan aku ketika pertama membuka masalah ini juga sudah dituduh mau cari popularitas. Jadi aku sih sudah biasa dibilang selalu cari kontroversi," kata Aida kepada okezone, Rabu (27/10/2010).

Pedangdut yang mengawali karier dari usia remaja ini berkilah, dirinya memilik bakat dan kemampuang akting. Tak cuma mengandalkan popularitas semata.

"Aku bisa main film dan dapat tawaran karena aku memang bisa akting. Aku juga harus melalui proses casting, sama dengan yang lain. Tidak ada keistimewaan buat aku. Kalau aku enggak punya talenta di akting, enggak mungkin ada yang tawari aku akting," urainya.

Bagi Aida, pro dan kontra di masyarakat tidak perlu dipusingkan karena dia tidak bisa memaksa orang agar selalu memberi penilaian positif.

"Aku juga enggak bisa terus-terusan memikirkan pendapat orang. Yang penting aku sekarang mau hidup nyaman dan tenang dengan apa yang harus aku jalani. Itu saja sudah cukup. Sekarang aku mau bangkit. Aku mau tunjukin ke semua orang kalau aku beda sama aku yang dulu. Aku mau buktikan juga kepada orangtuaku, aku bisa bangkit dari masa lalu," tegasnya.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Peggy: Mbah Maridjan Panggil Saya Sekar

Posted: 27 Oct 2010 11:09 PM PDT

JAKARTA - Wafatnya Mbah Maridjan meninggalkan kenangan bagi Peggy Melati Sukma. Dari Mbah Maridjan, Peggy mendapatkan nama baru, Sekar.

"Satu yang enggak akan saya lupa dari Mbah. Saya dapat nama dari Mbah, dia kasih nama saya. Dia bilang jenengmu Sekar. Dan mulai itu dia panggil saya Sekar. Jadi saya harus selalu ingat nama saya Sekar," papar Peggy ditemui di daerah Pangeran Jayakarta, Kota, Jakarta, Rabu (27/10/2010).

Satu lagi hal yang diingat Peggy dari Mbah Maridjan adalah juru kunci Gunung Merapi itu menilai Peggy merupakan perempuan yang kuat. "Jadi jangan aneh kalau banyak yang enggak tahan sama saya," kelakarnya sambil menatap suami yang menemaninya.

Peggy menilai sikap Mbah Maridjan yang tak ingin dievakuasi adalah karena tempat tinggal adalah hal yang paling berharga baginya. Jika ada ancaman Merapi dan mereka belum meyakini akan terjadi, lalu diminta untuk meninggalkan, itu bukanlah hal mudah.

"Satu hal itu yang seringkali kita lupa," ujarnya.

Peggy tak pernah lupa, rombongan dari Gunung Merapi hadir di pernikahannya. Mereka naik bis, tapi Mbah Maridjan tidak bisa datang dan hanya mendoakannya lewat telepon.

"Buat kami sebuah kehilangan yang cukup besar, kita sempat bersihin toilet Mbah Pujo yang rumahnya di bawah mbah Maridjan. Apapun yang bisa saya bantu untuk Merapi, saya pasti siap," pungkasnya.(nov)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

No comments:

Post a Comment