Laman

Saturday, September 24, 2011

Lama Tak Berkiprah, Arifin Putra Main Film Laga

Lama Tak Berkiprah, Arifin Putra Main Film Laga


Lama Tak Berkiprah, Arifin Putra Main Film Laga

Posted: 24 Sep 2011 12:53 AM PDT

JAKARTA - Lama tak terdengar di kancah film nasional, Arifin Putra kembali membintangi sebuah film layar lebar bergenre laga. Arifin bersama Astrid Tiar, dan Yama Carlos beradu akting dalam film 'Badai Di Ujung Negeri'. Ini merupakan film laga pertama Arifin.

"Saya mencoba film action untuk menghibur penonton sekaligus penonton bisa melihat sisi manusia dari seorang tentara. Kalau benar-benar film action, ini merupakan film pertama saya. Rumah Dara mungkin film action juga," kata Arifin ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2011) malam.

Berperan sebagai seorang tentara merupakan tantangan tersendiri untuknya. Pasalnya, Arifin telah dilatih khusus oleh marinir demi lebih menjiwai tokoh Badai sebagai sorang tentara.

"Saya menghadapinya dengan riset di internet dan untungnya ada camp pelatihan juga. Sempat pelatihan di camp tentara. Dari situ, kita dilatih khusus oleh marinir. Syuting di rawa pasti berat karena ada indikasi ular, binatang buas, airnya juga naik turun. Jatuh-jatuhan di situ, akar juga cukup tajam," ungkapnya

Namun di balik kesulitan dalam memerankan seorang tentara, bagi Arifin mendapat manfaat dari mengikuti camp pelatihan tersebut.

"saya jadi lebih sehat. Jam satu biasanya baru tidur, sekarang sudah mulai tidur pagian. Terus, bangun-bangun bawaannya ingin jogging," ucapnya.

Meski bangga dapat berperan sebagai tentara namun Arifin tidak berniat beralih profesi sebagai tentara yang sebenarnya.

"Niat jadi marinir enggak ada karena aku sudah jatuh cinta dari aktor," tutupnya.(nsa)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Astrid Tiar Ingin Jadi Penari

Posted: 23 Sep 2011 11:47 PM PDT

JAKARTA - Meski telah berkecimpung di dunia entertain, Astrid Tiar mengaku pernah bercita-cita ingin menjadi penari. Namun keinginannya itu terhalang lantaran tidak mendapat restu dari kedua orangtuanya.

"Saya memang dulu ingin menjadi penari dari SD. Saya bisa beberapa tari daerah, karena sudah diajarin sama mama. Tapi orangtuaku enggak menyetujui untuk jadi penari," kata Astrid ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2011) malam.

Meski tidak meneruskan untuk menekuni profesi sebagai seorang penari, Astrid tak menyesal pernah mendalami salah satu warisan budaya Indonesia itu.

"Saya tidak menyesal belajar menari, karena tabunganku ketika saya dapat peran menari saya enggak perlu belajar lagi. Kalau punya anak perempuan saya bisa ngajarin anakku," ungkapnya.

Mantanm kekasih Gading Marten ini juga mengaku bangga dapat menguasai beberapa tarian daerah.

"Saya bangga bisa nari, karena itu salah satu budaya yang perlu kita lestarikan," tutupnya.(nsa)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

Sibuk, Wali Band Tak Bisa Jauh dari Istri

Posted: 23 Sep 2011 10:25 PM PDT

JAKARTA - Kendati kesibukan menjadi seorang seniman menyita perhatian, namun personel band Wali Apoy (gitar), Faang (vokal), dan Tommi (drum) mengaku tidak bisa jauh dari keluarga. Bahkan ketiganya selalu mengajak istri mereka saat tampil dalam suatu acara.

"Sebenarnya ini suatu kebetulan saja, tapi kita senang kok kalau istri ikut temanin kita. Setiap waktu khusus dispesialkan untuk istri" kata Apoy saat ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Jumat (23/9/2011).

Menurut ketiganya, peran istri tidak bisa dianggap sepele terutama dalam memberikan support.

"Disamping kelelakian kita, peran istri itu sangat mutlak buat kita," paparnya.

Jika tidak ada jadwal manggung, biasanya ketiganya lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga. Dan mereka lebih memilih Taman Safari sebagai tempat favorit untuk liburan.

"Jatuhnya kayak bayar utang ya, kalau ada libur pasti buat keluarga. Kayak kemarin saja pas jadwal kita libur, kita dan istri pergi ke Taman Safari. Liburan enggak perlu jauh-jauh yang penting sama istri," tutupnya.(nsa)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: A 'Malign Intellectual Subculture' - George Monbiot Smears Chomsky, Herman, Peterson, Pilger And Media Lens.

No comments:

Post a Comment