Laman

Wednesday, September 15, 2010

Kangen Akting, Rano Karno Main Film Lagi

Kangen Akting, Rano Karno Main Film Lagi


Kangen Akting, Rano Karno Main Film Lagi

Posted: 15 Sep 2010 12:35 AM PDT

JAKARTA- Rano Karno tampaknya tak bisa menahan kerinduannya untuk berakting. Meskipun sudah menjadi wakil bupati Tangerang dia pun kembali terjun bermain film.

Pria yang terkenal berkat sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini bermain dalam film 'Satu Jam Saja' yang diproduksi Karnos Film. "Tapi aku tidak menyutradarai. Kebetulan aku buat skenario dan aku main dua scene saja," ungkap Rano saat ditemui di sela melayat Shanker di Menteng, Jakarta, Rabu (15/9/2010).

Rencananya film ini akan dirilis bulan Oktober mendatang. Terjunnya Rano ke dalam dunia film ini membuktikan bahwa kerinduannya terhadap dunia akting masih tetap ada.

"Kerinduan itu ada, makanya mungkin dalam kesempatan ini saya punya perusahan film, Karnos film, dan Karnos itu harus eksis walaupun saya tidak di sana. Saya tidak terlibat dalam manajemen tapi memang kerinduan itu menjadikan saya Sabtu Minggu saya datang untuk melihat," paparnya.

Rano mengungkapkan sebenarnya, aktivitasnya di dunia film seperti akting dan menulis skenario hanya dilakukan di saat waktu luangnya saja.

"Ya tentang konten budaya lokal kebetulan Tangerang dan Jakarta. Walaupun jujur Kabupaten Tangerang sedikit unggul dari Jakarta, karena adanya etnis tionghoa, cina benteng mereka punya ornamen dan cerita menarik. Dari sana aku nulis novel berjudul 'the last barongsai'," ungkapnya.

"Jadi aku enggak bisa tinggalin dunia entertain, sama kayak presiden kan yang enggak bisa ninggalin nyanyi," katanya sambil tertawa.(uky)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Ibra Azhari Pecandu Berat Narkoba!

Posted: 15 Sep 2010 12:17 AM PDT

JAKARTA - Mengapa hingga saat ini Ibra Azhari masih saja berkutat dengan narkoba? Rupanya, adik kandung Ayu Azhari ini merupakan pecandu berat narkoba.

Hal tersebut dituturkan Secarpiandy selaku kuasa hukum Ibra, saat ditemui di Polres Jakarta Barat, Jalan S Parman, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (14/9/2010).

"Beberapa pekan lalu, saya pernah bertanya kepada penyidik mengenai Ibra Azhari. Lalu kata penyidik, menurut hasil tim dokter dari Polres Jakarta Barat, Ibra itu adalah pecandu berat," ujar Secarpiandy.

Lebih lanjut dikatakan pengacara yang akrab disapa Secar itu, Ibra sudah harus dimasukkan ke pusat rehabilitasi, meskipun tidak dipungkiri kalau proses hukum tetap harus berjalan.

"Selain memang permintaan dari keluarga, tetapi kita juga berpatokan kepada keterangan penyidik. Makanya kita akan mengajukan agar Ibra di rehabilitasi," tegasnya.

Secar akan mengusahakan sekuat tenaga supaya kliennya yang bernama lengkap Ibrahim Salahuddin itu bisa direhabilitasi.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin agar Ibra tetap di rehabilitasi. Apapun itu, kita akan tetap coba," tekadnya.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Rano Karno: Partai Politik Butuh Popularitas Artis

Posted: 15 Sep 2010 12:05 AM PDT

JAKARTA - Banyaknya artis yang terjun ke dunia politik diakui Rano Karno sebagai hal yang sah-sah saja. Malah saat ini, kata Rano, partai politik yang membutuhkan kepopuleran seorang artis.

"Itu sesuatu yang wajar karena sistem politik Indonesia sekarang memungkinkan untuk itu. Kalau dulu memang seakan hal yang aneh. Perbedaan dengan zaman sebelum reformasi, artis hanya dimanfaatkan oleh situasi. Dan sekarang artis dapat memanfaatkan situasi," ucap Rano yang ditemui di Jalan Johar No 24, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/9/2010).

Wakil Bupati Tangerang ini menjelaskan, dahulu bila artis tidak tergabung dengan sebuah partai, maka artis itu tidak akan populer. Tidak akan bisa tampil di televisi.

"Kalau sekarang, jujur, justru partai politik yang butuh artis karena adanya sistem keterbukaan seperti sekarang. Bahkan, ada partai yang banyak sekali merekrut artis demi mengejar suara pemilih sampai namanya diganti oleh masyarakat," bebernya.

Masih kata Rano, tidak soal bila terkesan artis aji mumpung dengan terjun menjadi politisi.

"Tidak apa-apa karena sebenarnya situasi keterbukaan yang memberikan peluang untuk itu. Persoalannya, tidak semua dari mereka terpilih. Sebenarnya kualitas penting, tapi masa sekarang butuh popularitas. Banyak politisi berlomba-lomba untuk jadi populer. Sedangkan kita tidak perlu lagi soal itu. Kita sudah memiliki modal tersebut," paparnya.

Walau begitu, tidak semua artis yang dikemas popularitas itu akan langsung dipilih oleh masyarakat. Pasalnya, masyarakat sekarang sudah semakin pandai memilih calon pemimpinnya.

"Itu tadi, seperti yang saya katakan. Tidak semua artis akan terpilih saat dia maju ke pilkada atau event politik lain. Anggota DPR, misalnya. Tidak perlu saya sebut siapa-siapanya. Popularitas penting, tapi saya lihat masyarakat semakin pintar dalam memilih," kata dia.

"Sekarang pun ada artis maju ke dunia politik tapi tidak tahu bedanya DPR dan MPR. Kan masyarakat bisa menilai," imbuhnya.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Rano Karno Kaget Ternyata Shanker Sudah Lama Sakit

Posted: 14 Sep 2010 11:46 PM PDT

JAKARTA- Artis yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang Rano Karno mengaku tak kaget Shanker meninggal dunia. Tapi, dia lebih kaget saat mendengar ternyata Shanker sudah lama sakit.

"Saya kaget bukan wafatnya, tapi saya kaget beliau sakit sejak lama. Itu tidak pernah ada di berita. Semalam jam setengah 12 saya dapat kabar beliau meninggal, saya lalu ke sini," ungkap Rano saat ditemui di rumah Shanker di Menteng, Jakarta, Rabu (15/9/2010).

Rano mengenal Shanker sejak kecil. Rumah yang ditinggali Shanker juga memiliki cerita sendiri bagi Rano. Karena rumah tersebut pernah dipakai saat syuting  Romi dan Yuli tahun 1973 lalu.

"Saya dengan om Shanker ini sudah seperti keluarga. Setiap tahun walaupun tidak ada kerjasama atau produksi bareng, kita selalu kirim makanan, tiap lebaran. Semua merasa kehilangan walaupun kita tahu kondisi beliau hampir satu tahun ini sangat drop. Memang ini yang terbaiklah," tuturnya.

Sebagai seorang yang pernah tergabung dalam proyek Rapi Film seperti 'Di Mana Kau Ibu?', 'Rio Anakku', dan film 'Romi dan Yuli', Rano mengaku sangat kehilangan.

"Sebagai sahabat saya kehilangan, tapi sebagai manusia yang paham kehidupan ini hanya sebuah waktu. Bahkan saya saja suatu saat akan tidak ada. Kita sedih, tapi memang jauh lebih senang saat kita mendengar ternyata beliau sudah lama, hampir sembilan bulan sakit, mungkin ini yang terbaik," terangnya.

Karena itulah hubungan Rano dengan Shanker bukan sebatas pekerjaan, bahkan setelah sudah tidak bekerjasama dengan Rapi Film Rano tetap menjalani hubungan baik dengan Shanker layaknya sebuah keluarga.

"Hubungan kekeluargaannya itu enggak lepas. Walaupun saya sudah lama tidak kerjasama dengan Rapi Films. Tiap tahun pasti dia kirim saat lebaran kue atau makanan. Roti Canne kah, Nasi india kah. Bayangin, dari tahun 1970 sampai sekarang. Itu yang membuat saya selalu terkenang. Bahkan sampai sekarang saya panggil dia Dady. Walaupun kita jauh tapi secara emosi kita dekat," pungkasnya.(uky)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

No comments:

Post a Comment