Laman

Friday, November 5, 2010

Anang Ingin Aurel Bergelar Sarjana

Anang Ingin Aurel Bergelar Sarjana


Anang Ingin Aurel Bergelar Sarjana

Posted: 05 Nov 2010 01:01 AM PDT

JAKARTA - Meski Aurel mulai merintis karier entertainment, Anang Hermansyah tetap menginginkan Aurel mengantongi gelar sarjana.

"Aku maunya baik dalam bidang musik dan sekolahnya. Bisa jadi sarjana juga," tutur Anang yang ditemui di Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis (4/11/2010).

Guna menyeimbangkan antara sekolah dengan karier musik, Anang meminta pihak sekolah memberikan keringanan kepada anaknya.

"Gurunya bilang, jangan sampai pelajaran ketinggalan. Paling kalau Aurel nyanyi di acara musik pagi, Aurel nyanyinya di awal sehingga bisa langsung dianterin ke sekolah," kata Anang.

Hingga kini, Anang belum melihat dampak langsung dari karier musik Aurel terhadap pendidikan. "Kalau nilai menurun, kita akan lihat solusinya seperti apa," lanjutnya.

Anang kini berduet dengan Aurel. Bahkan, Anang telah membuat sebuah single khusus untuk anaknya itu berjudul Tanpa Bintang. Rencananya, penampilan perdana Anang dan Aurel akan digelar di Plaza Crystal, Tanah Abang, dalam waktu dekat.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Lucky Perdana Terjun ke Sinetron Kejar Tayang Lagi

Posted: 05 Nov 2010 12:47 AM PDT

JAKARTA - Menjawab permintaan penggemar, Lucky Perdana berani terjun ke sinetron kejar tayang. Selama ini, dia hanya tampil di Silat Boy dan FTV saja.

"Gue mencoba sesuatu yang baru di FTV dan Silat Boy. Semuanya sukses yang aku jalani. Sekarang gue balik lagi tiga minggu ke sinetron. Banyak fans yang minta," ungkapnya ditemui di Studio Persari, Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (4/11/2010) malam.

Lucky mengaku tidak ada kebosanan menjalani sinetron, baik FTV maupun kejar tayang. "Ini ladang gue dan gue akan terus main di sinetron," tambahnya.

Ditambahkannya, ada perbedaan fase yang harus dilalui. Lucky tak menampik kalau dia ingin mencoba hal-hal baru.

"Di sini (kejar tayang), kita harus menghafal, cepat memasukkan karakter. Sedangkan di FTV, kita santai. Ada lagu mellow, scene, dan yang lainnya sama saja," papar Lucky.

Dia mengatakan menikmati semuanya, baik FTV maupun kejar tayang. Namun demikian, Lucky tetap memilih sinetron yang mengambil lokasi di gunung.

"Semua sama saja sebenarnya. Apa yang gue lakukan, gue hanya mencari kepuasan. Semua gue mainkan yang ingin gue cari," tandasnya.(nov)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Ayu Azhari Upayakan Solusi Kekeluargaan

Posted: 04 Nov 2010 11:45 PM PDT

JAKARTA - Telah melaporkan anak ke Polres Jakarta Selatan, Ayu Azhari masih berpikir jernih untuk menyelesaikan kasus pencurian yang dilakukan anaknya dengan cara kekeluargaan.

"Saya sedang koordinasi dengan polisi, mengingat ini kan ranah keluarga, bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Target kita ketika dia menyadari perbuatannya, dia akan bersekolah kembali," kata kuasa hukum keluarga Ayu, Secarpiandy, di Polres Jakarta Selatan, Kamis (4/11/2010).

Pasalnya, Ayu tidak berniat membuat anak, Sean Azad, jadi trauma. Ayu melaporkan Sean ke polisi dengan tujuan mendidik agar Sean menjadi anak yang baik dan tidak melanggar hukum. Apalagi, kenakalan yang berujung pada aksi kriminal itu bukan yang pertama kali.

"Ini kejadian sudah beberapa kali dan sudah beberapa kali juga saya selesaikan. Saya minta anak itu untuk berubah. Kesabaran orangtua kan ada batasnya. Mungkin orang melihat, kok jahat sekali ibu seperti itu. Tapi tujuan saya ingin menyadarkan anak untuk menjadi lebih baik," papar Secar.

Diduga Sean mencuri uang Ayu sebesar USD50 ribu atau Rp445.125.000. Uang itu sedianya akan digunakan untuk kabur dari rumah Ayu.
 
"Dia mengambil uang ibu Ayu yang jumlahnya cukup banyak. Tadi saya tanya ke mana sisa uang itu, lalu dia bilang yang Rp750 ribu berceceran. Saat mengambil dia buru-buru kabur, jadi uang itu berhamburan. Saya belum tahu dia mau kabur ke mana," urai Secar.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Sony: Lucky Perdana, Selamat Bertemu di Penjara!

Posted: 04 Nov 2010 11:13 PM PDT

JAKARTA - SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) kasus pengeroyokan dengan tersangka Lucky Perdana dan Cella 'Kotak' telah dikirim ke Kejaksaan oleh penyidik Polsek Mampang Prapatan.

"SPDP sudah dikirim ke kejaksaan. Yang kirim Pak Asri, penyidik dari kepolisian," ungkap Sony Prakoso saat dihubungi wartawan, Kamis (4/11/2010).

Soal bantahan Lucky, Sony tidak ambil pusing. Kata dia, Lucky boleh mengatakan apa saja, termasuk pemukulan terhadap dirinya bukan pengeroyokan, tapi satu lawan satu.

"Saksi aku ada semua. Dia mau bicara apapun, terserah dia. Dan itu tidak benar, lagipula untuk apa aku mengada-ada," tukasnya.

Sony enggan menanggapi pernyataan Lucky. Dia mengatakan Lucky boleh memberikan kesaksian apa saja di pengadilan.

"Kesaksian saja beda-beda, mari kita buktikan di pengadilan," tandasnya.

Pengeroyokan ini dinilai Sony melukai harga diri. Itu sebabnya dia melanjutkan kasus ini sampai ke Pengadilan.

"Kalau dia mau mengaku apa saja, silakan. Tapi di sini, bukti sudah lengkap. Semua bagian kepala aku dipukul, bagi saya, penjara menunggu dia," tambahnya.

Apa pesan untuk Lucky? "Selamat bertemu di penjara," ketusnya.(nov)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

No comments:

Post a Comment