Laman

Thursday, November 4, 2010

Ortu Tunggal, Ayu Azhari Kesulitan Didik Anak

Ortu Tunggal, Ayu Azhari Kesulitan Didik Anak


Ortu Tunggal, Ayu Azhari Kesulitan Didik Anak

Posted: 04 Nov 2010 01:05 AM PDT

JAKARTA - Sean Azad, anak Ayu Azhari dari mantan suami, Teemu Yusuf Ibrahim, dilaporkan Ayu ke polisi diduga karena mencuri uang. Ayu mengaku agak kesulitan mendidik anak karena menjadi orangtua tunggal.

Posisi orangtua tunggal yang dimaksud Ayu karena dia mendidik Sean tanpa kehadiran ayah kandung Sean. Saat ini, Ayu hidup bersama suami baru, Mike Tramp.

"Ya persoalannya banyak, sedikit-sedikit terjadinya, karena aku orang tua single. Beda kalau di rumah ada bapaknya," kata Ayu yang ditemui di Polres Jakarta Selatan, Kamis (4/11/2010) subuh.

Ayu berpendapat, dalam mendidik anak bukan cuma tugas orangtua semata. Melainkan juga tugas lingkungan. "Membesarkan anak itu bukan cuma tugas orangtua, tapi juga satu kampung," imbuhnya.

Ayu memilih melaporkan Sean ke polisi daripada menyelesaikan secara kekeluargaan, dengan tujuan memberi efek jera sekaligus mendidik.

"Di satu sisi, saya harus memberi cinta kasih kepada anak. Di satu sisi, saya harus tegas. Ini bisa dicontoh oleh ibu-ibu yang lain," tuturnya.

Walau begitu, Ayu tidak menganggap tindakannya melaporkan Sean ke polisi itu sebagai upaya shock therapy. "Saya tidak ada niat untuk memberikan shock therapy atau apa. Ini lebih kepada membina dan mendidik anak. Semoga bisa mendapat rida Allah," harapnya.

Ayu Azhari melaporkan anak kandungnya, Sean Azad, ke Polres Jakarta Selatan karena diduga mencuri uang Ayu sebesar USD50 ribu (Rp445.125.000). Ayu menganggap tindakannya itu sebagai bentuk mendidik anak dan tanggung jawab sebagai seorang ibu.

Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait, menyayangkan tindakan Ayu. Sebab, di balik pencurian yang dilakukan anak pasti ada penyebabnya. Dan seharusnya masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Arist menduga ada pola asuh yang salah terhadap anak Ayu. "Kalau menurut saya, ada pendidikan yang salah. Ini akan jadi konflik berkepanjangan. Mungkin Ayu ingin memberi efek jera kepada anak, tapi kan tetap harus melihat latar belakang kenapa dia mencuri. Bisa saja ada pola pengasuhan di rumah yang tidak lengkap," jelas Arist saat ditelepon, Kamis (4/11/2010).(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Uang Ayu Azhari Sudah Sering Dicuri Anaknya

Posted: 04 Nov 2010 12:59 AM PDT

JAKARTA - Tindakan Ayu Azhari melaporkan anaknya, merupakan puncak dari peristiwa pencurian yang dilakukan darah dagingnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh kuasa hukum Ayu, Secarpiandy SH. "Memang ada kasus, Mbak Ayu sudah membuat laporan (polisi) untuk anaknya dan minta bantuan polisi untuk menyelesaikan," jelasnya kepada wartawan melalui telepon, Kamis (4/11/2010).

Lebih lanjut Secarpiandy menambahkan, Ayu sudah kesal dengan perbuatan anaknya, Sean. Dia mengatakan keputusan Ayu melaporkan anaknya hanya untuk  memberi efek jera atas perbuatannya yang melawan hukum, meskipun pencurian tersebut berlangsung di lingkungan keluarga.

"Yang diambil USD50 ribu atau sekira Rp500 juta. Hal ini sudah sering terjadi," ungkapnya.

Secarpiandy menuturkan, awalnya anak Ayu mengambil dalam jumlah kecil, tapi sering. Bahkan lama-lama jumlah uang yang diambilnya kian besar.

"Puncaknya ini, kalau dibiarkan, nanti akan bertambah parah," tukasnya.

Menurut Secarpiandy, Ayu ingin anaknya bisa belajar bahwa mencuri itu adalah pelanggaran dan ada hukuman yang akibat perbuatannya tersebut. Dia menambahkan, Ayu ingin anaknya memahami hal itu melalui nasihat aparat kepolisian.

"Kalau masalah pasal dan selama macam, setahu saya belum ada. Karena saya belum sempat ke Polres," tandasnya.

Ayu Azhari melaporkan anaknya, Sean, ke Polres Jakarta Selatan, dinihari tadi. Ayu ingin memberi pelajaran kepada Sean yang diduga mencuri uang sebesar USD50 ribu atau sekira Rp500 juta di rumah.(nov)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Ada yang Salah dengan Pola Asuh Anak Ayu Azhari

Posted: 04 Nov 2010 12:27 AM PDT

JAKARTA - Ayu Azhari tega melaporkan anaknya sendiri ke polisi dengan dugaan pencurian uang USD50 ribu. Kalau mau ditelisik lebih jauh, sebenarnya ada yang salah dengan pola asuh Ayu terhadap anak sampai anak berani mencuri uang.

Hal itu dituturkan Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait, saat dihubungi via telepon, Kamis (4/11/2010).

"Kalau menurut saya, ada pendidikan yang salah. Ini akan jadi konflik berkepanjangan. Mungkin Ayu ingin memberi efek jera kepada anak, tapi kan tetap harus melihat latar belakang kenapa dia mencuri. Bisa saja ada pola pengasuhan di rumah yang tidak lengkap," jelas Arist.

Arist menduga banyaknya anak yang dimiliki Ayu membuatnya susah membagi waktu dan perhatian dengan porsi yang tepat.

"Mungkin karena banyak anak, karakter yang dipahami semakin banyak. Karakter anak kan berbeda-beda. Mungkin Ayu kurang perhatian kepada masing-masing anaknya. Kalau masalah seperti ini seharusnya dengan pendekatan psikologis," urainya.

Sebagai pemerhati masalah anak, Arist yang menjabat sebagai ketua Komnas PA periode 2010-2014 sangat menyayangkan tindakan Ayu melaporkan anak ke polisi.

"Sangat menyayangkan. Kan masih ada pendekatan yang bisa dilakukan dengan pendekatan keluarga atau psikologis, daripada lapor polisi. Apalagi ibunya public figure, pasti semua orang tahu kasusnya," paparnya.

Arist khawatir akan ada efek berkepanjangan terhadap psikologis dan kejiwaan anak pascadilaporkan ke polisi. "Pasti akan menimbulkan trauma berkepanjangan dan akan menambah beban anaknya," tukas dia.

Ayu Azhari melaporkan anak kandungnya, Sean Azad, ke Polres Jakarta Selatan karena diduga mencuri uang Ayu sebesar USD50 ribu (Rp445.125.000). Ayu menganggap tindakannya itu sebagai bentuk mendidik anak dan tanggung jawab sebagai seorang ibu.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

Bencana di Yogya, Indra 'The Rain' Trauma

Posted: 03 Nov 2010 11:13 PM PDT

JAKARTA - Personel The Rain, Indra Prasta, masih menyimpan trauma dengan bencana yang terjadi di Yogyakarta. Namun mereka sadar, kejadian alam tidak bisa dicegah.

"Kalau tahun ini, paling kita tidak terkena dampak langsung. Paling hanya 2006, baru kena dampak langsung," ujar vokalis The Rain, Indra Prasta, ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (3/11/2010).

Saat mendengar letusan gunung Merapi, dia mengatakan sempat panik dan langsung menelepon ke kluarga yang ada di Yogyakarta. Indra berterus terang, setiap ada bencana di kota Gudeg tersebut mengingatkannya dengan bencana gempa 2006.

"Terus terang, kalau setiap ada bencana di Yogya, kita itu punya sedikit perasaan trauma. Kejadian gempa 2006, kita benar-benar rasain hari tanpa listrik, bawa-bawa barang. Makanya kita ingin bencana cepat selesai," kata dia.

Indra menambahkan rumah keluarganya hanya terkena dampak abu vulkanik saja. Ada juga yang sesak nafas dan minimal Indra dan teman-teman hanya bisa bantu doa.

"Dari kemarin kita sebenarnya ingin banget datang ke Yogya. Tapi jadwal kita padat, sehingga bentrok terus jadwalnya," tandasnya.(nov)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.

No comments:

Post a Comment