Laman

Wednesday, January 5, 2011

Hujan Iringi Pemakaman Amak Baldjun

Hujan Iringi Pemakaman Amak Baldjun


Hujan Iringi Pemakaman Amak Baldjun

Posted: 05 Jan 2011 01:09 AM PST

JAKARTA - Sejak pagi hari rumah kediaman almarhum Amak Baldjun di bilangan Senopati ramai didatangi pelayat yang ingin mengiringi kepergiannya.

Dari pantauan okezone di lokasi, Jalan Kebalen 6, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/1/2011), sebelum jenazah Amak dikebumikan, teman-teman sejawatnya di dunia seni peran mulai berdatangan. Terlihat Ratna Riantiarno, Rini Gunarwan, Rasyid Karim, Jajang C Noer, Cok Simbara dan Nani Wijaya beserta suaminya masuk ke dalam rumah bercat putih tersebut.

Suasana haru tak dapat dihindari. Ditambah teman-teman seangkatan bapak tiga orang putri itu saling berpelukan dengan keluarga almarhum sambil menangis.

Guyuran hujan sempat mewarnai sebelum keberangkatan jenazah ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Cuaca yang seakan mengharu-biru itu turut mengantarkan sang aktor ke tempat peristirahatan terakhir.

Walaupun turun hujan, almarhum Amak Baldjun tetap diberangkatkan ke TPU yang terletak di Tanah Abang sekira pukul 12.40 WIB.

Ketiga putri Amak hanya menemani saat almarhum diberangkatkan ke TPU dari rumah duka dan tidak ikut menyaksikan penguburan sang ayah. Hanya para menantunya yang mengantarkan aktor senior itu. Terlihat dari wajah ketiga putrinya sangat ikhlas melepas kepergian ayahanda.

Sekira pukul 13.10 WIB, rombongan jenazah sampai di TPU Karet Bivak. Cuaca di TPU Karet Bivak sangat cerah, berbeda sekali saat jenazah masih disemayamkan di rumah duka sampai menjelang keberangkatan, turun hujan lebat.

Amak dikuburkan dalam satu liang lahat dengan makam istri yang lebih dahulu meninggal. Tak ada tabur bunga seperti kebiasaan yang dilakukan orang-orang.

Amak wafat dalam usia 68 tahun. Dia meninggalkan tiga putri dan dua cucu. Sebelum menghembuskan napas terakhir, aktor berkacamata itu koma dan dirawat di RS MH Thamrin Salemba. Saat di-scan, ternyata di batang otaknya ada pendarahan.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.

Ustad Yusuf Mansyur Hormati Keputusan Aa Gym

Posted: 05 Jan 2011 12:35 AM PST

JAKARTA - Jika benar Aa Gym telah menceraikan Teh Ninih, Ustad Yusuf Mansyur yang merupakan murid Aa Gym, hanya bisa menghormati keputusan sang guru.

"Aa juga seorang manusia yang tidak lepas dari persoalan-persoalan manusia. Jadi, kita harus menghormati keputusan-keputusan beliau dan belum berakhir kan? Maksudnya belum fix," ungkap pria yang akrab disapa Ustad Mansyur ditemui di TVRI, Jakarta, Rabu (5/1/2011).

Dia menjelaskan, yang namanya rumah tangga ada pertemuan dan juga ada bubar. "Kalau enggak kematian, ya perceraian hidup. Dan saya rasa, itu garis hidup dan arti manusia yang mana," kata dia.

Ustad Mansyur mengenal keluarga Aa Gym dan bahkan hapal sampai ke tanggal lahir anak-anaknya. Dia menegaskan, Aa Gym merupakan guru, yang diambil contoh dari yang baik-baiknya saja.

"Pasti kenallah, orang guru kita dia dan Alhamdulillah juga Darul Quran kan menempati salah satu area di Darut Tauhid. Jadi, Alhamdulillah kenal sama Aa, begitu juga sebaliknya," paparnya.

Lebih lanjut tentang masalah perceraian Aa Gym dan Teh Ninih, Ustad Mansyur mengimbau masyarakat agar tetap berprasangka baik saja.

"Kan kita enggak mengerti masalah dan latar belakangnya bagaimana. Urusan kita-kita sendiri saja, sudah ribet. Dari utang, jodoh, rumah tangga, dan lain-lainnya. Ya sudah, kita sama-sama saling berdoa saja," imbaunya.

Sejauh ini, Ustad Mansyur tetap berkomunikasi dengan Aa Gym. Namun demikian, Ustad menolak membicarakan apa saja yang dikomunikasikan selama ini.

"Paling Aa kalau curhatnya sama Allah," pungkasnya.(nov)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.

Garap Film Anak, Ki Kusumo Gaet Tio Pakusadewo

Posted: 04 Jan 2011 11:50 PM PST

JAKARTA - Tak sekadar merambah genre komedi dan horor, Ki Kusumo juga ingin menggarap film bertema anak-anak, dengan menggaet aktor kawakan terbaik FFI 2009, Tio Pakusadewo.

Paranormal yang berprofesi produser film ini seakan tak ingin berpuas diri dengan dua film terdahulunya. Setelah merilis 13 Cara Memanggil Setan, Ki Kusumo siap memproduksi film baru.

Seakan tak pernah merasa puas akan dua film yang telah digarapnya, produser film The Police ini akan membuat gebrakan baru lagi di tahun 2011 ini.

Film yang sudah digarap 90 persen ini pun juga akan menggaet para pemain kawakan seperti salah satunya, Tio Pakusadewo.

"Setelah menggarap film 13 Cara Memanggil Setan, rencananya saya mau bikin film bertema anak-anak dan pemain yang akan saya gunakan salah satunya adalah Tyo Pakusadewo," kata Ki Kusumo saat ditemui di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/1/2011).

Diakui Ki Kusumo, dirinya ingin sekali menggarap film anak-anak menilik jarangnya tontonan pantas yang bisa menghibur keluarga, teruatama anak-anak.

"Aku melihat anak-anak zaman sekarang enggak punya hiburan. Banyak orang yang hanya mengedepankan sisi bisnis, anak-anak kan juga perlu hiburan," ucapnya.

Meski demikian, dirinya telah menentukan judul filmnya, akan tetapi belum siap dibocorkan kepada media. Yang pasti film yang akan digarapnya ini menceritakan kedekatan hubungan antara anak dan bapak.

"Lokasi syutingnya itu kebanyakan di Jakarta dan ceritanya mengharu biru, lebih kepada cerita keluarga. Kedekatan ama bapak. Betapa pentingnya bapak itu sama anak. Nanti bapaknya meninggal, anaknya sendiri tentunya akan merasa kehilangan," tukasnya.(nov)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.

No comments:

Post a Comment