Laman

Thursday, March 17, 2011

Ada Bom di Studio Dhani, Mulan Jameela Kabur

Ada Bom di Studio Dhani, Mulan Jameela Kabur


Ada Bom di Studio Dhani, Mulan Jameela Kabur

Posted: 17 Mar 2011 01:23 AM PDT

JAKARTA - Ahmad Dhani sepertinya khawatir dengan keadaan Mulan Jameela ketika tahu ada paket bom di kantor Republik Cinta Manajemen (RCM) karena rumah Mulan berada di seberangnya persis. Dhani langsung mengevakuasi Mulan Jameela sebelum bom diledakkan.

Mulan menyelamatkan diri begitu tahu ditemukan paket bom buku di kantor RCM sekaligus studio Ahmad Dhani di kawasan Pondok Indah, Jakartan Selatan, Kamis (17/3/2011). Mulan pergi meninggalkan rumah menggunakan mobil Toyota Alphard hitam B 899 IG.

Tak diketahui ke mana pelantun Makhluk Tuhan Paling Seksi itu menyelamatkan diri. Saat itu, Mulan pergi bersama salah seorang wartawan infotainment.

Pantauan okezone, di kediaman Ahmad Dhani masih ramai didatangi warga yang ingin melihat peristiwa paket bom buku di studio Ahmad Dhani. Garis polisi juga sudah terpasang di studio yang juga kantor Republik Cinta Manajemen (RCM) itu.

Namun, kerumunan tak sampai membuat jalanan macet. Puluhan wartawan juga masih setia menunggu di sekitar studio.

"Saya ke dalam dulu," ucap Dhani singkat, sambil dikawal polisi.

Sebuah paket buku berisi bom dikirimkan ke kantor Republik Cinta Manajemen (RCM) sejak Selasa, 15 Maret 2011. Paket baru dibuka pagi tadi sekira pukul 09.00 WIB. Merasa ada yang mencurigakan dengan paket tersebut, pihak RCM menghubungi polisi dan Tim Gegana. Bom diledakkan Tim Gegana sekira pukul 12.00 WIB.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Comment Is Free But Freedom Is Slavery - An Exchange With The Guardian's Economics Editor.

Ahmad Dhani : Pengirim Bom Sangat Profesional

Posted: 17 Mar 2011 01:03 AM PDT

JAKARTA - Ahmad Dhani menduga, paket bom buku yang ditujukan kepadanya dikirim oleh orang profesional. Namun, bos Republik Cinta Manajemen (RCM) itu tak bisa menduga motifnya.

"Saya enggak percaya dapat paket bom ini. Menurut saya, sangat profesional. Saya memang enggak mau terima bukunya. Saya hanya baca suratnya saja," papar Dhani di kediamannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2011).

Dhani juga yakin, paket bom yang diterimanya satu rangkaian dengan paket bom untuk tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla, Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno, dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Merre.

Sebab, selain memiliki pola yang sama berupa pengiriman paket buku, tanggal pengiriman pun sama, yakni Selasa, 15 Maret 2011.

"Temanya bantahan Ahmad Dhani tentang Yahudi dan saya disuruh nulis kata pengantarnya. Sama kayak paket yang dikirimkan ke Mas Ulil dan Mas Yapto kemarin," ujar mantan suami Maia Estianty ini.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Comment Is Free But Freedom Is Slavery - An Exchange With The Guardian's Economics Editor.

Bom Ahmad Dhani Dikirim dari Warung Sunda

Posted: 17 Mar 2011 12:43 AM PDT

BOGOR- Alamat pengirim paket bom yang dikirim ke rumah Ahmad Dhani ternyata fiktif. Alamat pengirim, Alamsyah Muhtar, Jalan Dramaga No 21, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ternyata tidak ditemukan.

Dari penelusuran di lapangan alamat tersebut ternyata adalah sebuah ahmwarung nasi sunda yang terletak di Jalan Darmaga. Beberapa petugas polres Bogor melakukan penyisiran terhadap alamat tersebut, Kamis (17/3/2011).

Penyisiran dilakukan mulai dari Jalan Dramaga IPB Bogor hingga terminal Bubulak. Namun No 21 tidak ditemukan, tetapi yang ada adalah No 22 dan 23.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Bogor Barat, AKP Puji Astono mengatakan, pihaknya langsung melakukan penyisiran, namun yang ditemukan hanya warung nasi sunda. "Kami menduga No 21 adalah warung nasi sunda," katanya.(Endang Gunawan/Global/uky)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Comment Is Free But Freedom Is Slavery - An Exchange With The Guardian's Economics Editor.

No comments:

Post a Comment