Laman

Monday, March 21, 2011

Korban Pemukulan Rahma Azhari Tak Mau Berdamai

Korban Pemukulan Rahma Azhari Tak Mau Berdamai


Korban Pemukulan Rahma Azhari Tak Mau Berdamai

Posted: 21 Mar 2011 12:30 AM PDT

JAKARTA - Model Nani Darham tak ingin berdamai dengan Rahma Azhari. Dia memilih tetap melanjutkan kasus penganiayaan itu sampai ke meja hijau.

Nani Darham selaku korban pemukulan Rahma Azhari, kembali mendatangi Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2011).

Dengan didampingi dua pengacaranya, Muhammad Fathir Edison, SH dan Ibnu Siena Bantayan SH, Nani dimintai keterangan sebagai saksi pelapor dalam kasus yang dialaminya tersebut. Setelah sekira lebih dari dua jam, akhirnya pukul 13.05 WIB Nani Darham selesai diperiksa oleh pihak kepolisian.

Bagi Nani, tak ada kata damai dengan adik kandung Ayu Azhari tersebut. "Tidak ada perdamaian, kami akan menuntut dia (Rahma Azhari), dan kita akan mengajukan proses hukum seberat-beratnya," tegasnya.

Pemeriksaan tersebut, diakuinya hanya berkisar siapa saksi, bukti, dan kronologis kejadian yang dialaminya. Nani pun menjelaskan, dirinya tidak tahu menahu pada saat kejadian tersebut. Saat itu, dia hanya diminta untuk keluar dari 'Dragon Fly' oleh Rahma.

"Saya ditelepon, disuruh keluar. Saya tanya ada apa, saya kena tampar pipi kiri, ditendang, lalu saya jatuh. Lokasinya itu di Graha BIP, Dragon Fly. Jujur saya enggak tahu, karena apa permasalahannya. Dan yang mukul hanya Rahma Azhari aja. Tanpa alasan dia langsung mukul, tiba-tiba ada ribut-ribut," kata  Nani.

Lanjutnya lagi, belum ada permintaan maaf dari mantan istri Rauf tersebut. Baik di hadapan media, maupun langsung kepada Nani.

"Kita lakukan pelaporan. Ini selesaikan dulu. Itikad baiknya apa kek," ketusnya.

Nani tak peduli, siapa saja yang melakukan penganiayaan kepadanya, akan dilanjutkan ke jalur hukum. Tidak peduli artis maupun kalangan papan atas lainnya.

"Saya enggak mau begitu saja, tanpa ada kata maaf. Siapapun yang berbuat, pasti akan saya laporkan, artis maupun tidak dan hingga kini Rahma belum minta maaf sama saya," tukasnya.(nov)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Comment Is Free But Freedom Is Slavery - An Exchange With The Guardian's Economics Editor.

Usai 'Black Swan', Natalie Portman Perlu Rehabilitasi

Posted: 21 Mar 2011 12:08 AM PDT

LOS ANGELES - Natalie Portman berpikir, seharusnya melakukan pengecekan ke pusat rehabilitasi setelah membintangi film Black Swan.

Aktris berumur 29 tahun itu memenangkan Piala Oscar untuk perannya sebagai balerina yang terganggu jiwanya di film tersebut. Dia mengakui, itu adalah peran yang menantang baik secara fisik maupun mental.

Oleh karena itu, Natalie berpikir seharusnya mengambil waktu yang tepat untuk sekadar berlibur guna memulihkan diri setelah syuting film.

"Aku mencintai Darren Aronofsky dan bekerja dengan dia adalah pengalaman yang sangat memuaskan, tapi saya hanya tunjukkan di Facebook. Mungkin seharusnya aku pergi ke pusat rehabilitasi," kata Natalie yang seperti dilansir Showbizspy, Senin (21/3/2011.

Natalie yang saat ini tengah hamil anak pertama dengan tunangannya Benjamin Millepied sangat senang bekerja sama dengan sutradara Kenneth Branagh di Thor karena dia selalu menyukai karya sutradara tersebut.

"Dia adalah satu-satunya orang di mana saya selalu antusias ingin bertemu dengannya, dan ketika saya bertemu, itu melebihi harapan saya," tutupnya.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Comment Is Free But Freedom Is Slavery - An Exchange With The Guardian's Economics Editor.

Menulis Jadi Panggung Kedua Bagi Anji 'Drive'

Posted: 20 Mar 2011 11:03 PM PDT

DEPOK - Erdian Aji atau yang akrab dikenal dengan Anji vokalis band Drive, ternyata memiliki bakat lain selain menyanyi.

Dia pun mulai melangkah menjajaki bakat barunya di bidang sastra, yakni sebagai penulis. Karyanya diawali dengan meluncurkan buku yang ditulisnya bersama empat kawannya Novita Poerwanto, Kika Dhersy Putri, Andy Tantono, dan Oddie Frento, yakni Cinta Itu Peluru. Anji mengaku mengetahui bakat menulisnya sejak duduk di bangku SMP.

"Tentu kalau dibandingkan dengan menyanyi jauh berbeda, menulis jadi panggung kedua selain menyanyi, saya suka menulis, sejak SMP sudah mulai tetapi memang baru menulis biasa saja, baru mulai menekuni akhir–akhir ini," tuturnya kepada Okezone di Depok Town Square, Minggu (20/03/11).

Anji mengaku makin kepincut dengan dunia sastra sejak tergabung dalam sebuah komunitas fiksi mania. Dari sana, Anji merasa semakin memiliki kebebasan berekspresi untuk menulis berbagai cerita.

"Ada yang dari pengalaman pribadi, ada juga yang bukan. Saya mulai tergabung sebagai fiksiminier sejak Maret 2010, jadi betul-betul pengalaman baru untuk saya," katanya.

Dunia barunya itu pun mendapatkan dukungan baik dari keluarga maupun teman–temannya. Anji juga mengklaim bahwa bandnya di Drive pun mendukung dan mengetahui semangat menulisnya.

"Tentu mereka dukung dengan keputusan saya tertarik terjun di dunia fiksi," tandasnya.(nov)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Comment Is Free But Freedom Is Slavery - An Exchange With The Guardian's Economics Editor.

No comments:

Post a Comment