Laman

Friday, July 9, 2010

Menkominfo Percayakan Kasus Ariel ke Polisi

Menkominfo Percayakan Kasus Ariel ke Polisi


Menkominfo Percayakan Kasus Ariel ke Polisi

Posted: 08 Jul 2010 09:21 PM PDT

JAKARTA - Luna Maya dan Cut Tari telah meminta maaf di depan publik. Menkominfo Tifatul Sembiring kini mempercayakan kelanjutan kasus video porno Ariel di tangan polisi.

"Kita kan cuma bantu teknisnya. Sekarang ini kan bolanya di polisi," ujar Tifatul yang ditemui saat melayat ibunda Hatta Rajasa, di rumah duka, River Park GH 4, No 15, Sektor 8, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (9/7/2010).

Tifatul enggan berkomentar lebih lanjut perihal kasus video mesum yang menghebohkan itu. Termasuk soal Luna dan Tari yang masih dibilang 'mirip' dengan perempuan di video porno. "Yah itu urusan polisi," tukasnya.

Sebelumnya, Luna dan Tari telah ditetapkan sebagai tersangka kasus video porno Ariel. Meski sudah menjadi tersangka keduanya tidak ditahan seperti Ariel. Banyak pertimbangan polisi untuk tidak menahan kedua artis cantik itu.

Keduanya dianggap sebagai korban karena dari hasil pemeriksaan, mereka sama sekali tidak pernah ingin dan tidak pernah berpikir untuk mempublikasikan video adegan intim itu. Kepolisian juga melihat dampak psikologis yang kini sudah dirasakan Luna dan Tari. (ang)

Five Filters featured article: Headshot - Propaganda, State Religion and the Attack On the Gaza Peace Flotilla. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.

Jika Sejak Awal, Hotman Akan Minta Klien Minta Maaf

Posted: 08 Jul 2010 09:20 PM PDT

JAKARTA- Meskipun terlambat, permintaan maaf akhirnya meluncur dari bibir Cut Tari dan Luna Maya. Hotman Paris mengatakan jika sedari awal dirinya menjadi kuasa hukum Cut Tari, pasti dia akan meminta kliennya minta maaf sejak awal.

"Tapi kalau saya yang menangani kasus ini dari awal, itu (minta maaf) yang akan saya lakukan apabila saya yakin video itu tidak bisa dibantah," papar Hotman saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (8/7/2010) malam.

Karena menurutnya, dalam sistem hukum pembuktikan, pengakuan itu tidaklah mutlak. "Coba perhatikan tindak pidana korupsi. 90 persen, tidak ada yang mengaku tetap saja dihukum. Karena sistem pembuktian itu ada bukti tertulis, saksi-saksi, saksi ahli, dan keyakinan hakim," paparnya.

Meski begitu, Hotman mengaku tidak memiliki hak untuk mendesak kuasa hukum lain dalam kasus yang sama, OC Kaligis agar kliennya, Luna Maya dan Ariel, untuk meminta maaf.

Sebelumnya, Hotman Paris menilai penanganan OC Kaligis terhadap kasus video porno yang menjerat Ariel dan Luna Maya, sangat lamban. Menanggapi tudingan tersebut, pengacara dari kantor OC Kaligis, Aga Khan menuding balik, justru menurutnya yang lambat adalah Hotman, yang baru sekarang menjadi kuasa hukum Cut Tari. (uky)

Five Filters featured article: Headshot - Propaganda, State Religion and the Attack On the Gaza Peace Flotilla. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.

Luna Maya Minta Maaf Bukan Disuruh Pengacara

Posted: 08 Jul 2010 09:05 PM PDT

JAKARTA - Luna Maya telah meminta maaf, seperti Cut Tari. Bila Cut Tari meminta maaf karena desakan pengacaranya, Luna tidak.

"Permintaan maaf Luna Maya itu bukan dari kuasa hukum. Sebagai kuasa hukum, saya hanya bisa menjelaskan ini dampak moralnya," ujar salah satu kuasa hukum Luna-Ariel, Aga Khan, yang dihubungi okezone, Jumat (9/7/2010).

Luna baru meminta maaf, Kamis, 8 Juni, padahal sudah sejak awal pemeriksaan dia didampingi pengacara. Berbeda halnya dengan Cut Tari yang sejak awal pemeriksaan tidak didampingi kuasa hukum. Tari baru meminta bantuan hukum dari Hotman Paris Hutapea, 5 Juli. Dan oleh Hotman, dia disarankan meminta maaf kepada publik.

"Kita tidak bisa prediksikan bagaimana jika langsung minta maaf pada awalnya. Kita nanti takut disalahkan oleh masyarakat Indonesia. Biarlah semuanya kita selesaikan secara hukum, baru permintaan maaf atas gosip," bela Aga.

Aga menegaskan bahwa permintaan maaf Luna itu bukan berarti pengakuan sebagai perempuan yang membintangi video porno dengan Ariel. Dia meminta masyarakat tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah hingga kasus ini diputuskan di pengadilan.

"Tidak sama sekali. Malam tadi, Luna itu saya yang mendampingi. Ini belum ada keputusan, nanti di pengadilan. Kita ini negara hukum. Kita jalan berdasarkan hukum, bukan dari segi moral atau pribadi. Kalau person to person itu urusannya dengan Tuhan," tandasnya. (ang)

Five Filters featured article: Headshot - Propaganda, State Religion and the Attack On the Gaza Peace Flotilla. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.

Jadi Tersangka, Cut Tari Akan Kooperatif

Posted: 08 Jul 2010 08:31 PM PDT

JAKARTA- Kuasa hukum Cut Tari, Hotman Paris mengatakan kliennya akan bersikap kooperatif jika ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri.

"Apapun proses hukum yang ditempuh Mabes Polri, Cut Tari akan kooperatif," kata Hotman Paris saat jumpa pers semalam, Kamis (87/2010).

Hotman mengungkapkan, sejak awal kliennya sudah bersikap sangat kooperatif terhadap pihak kepolisian. "Apalagi dia yakin, dia adalah korban," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan bahwa perkara yang menimpa kliennya adalah kasus pornografi dan bukan perselingkuhan. "Tolong ingat ini perkara pornografi, bukan perkara perselingkuhan," katanya.

Semalam Cut Tari menangis meminta maaf kepada Presiden SBY, pejabat tinggi negara, dan masyarakat Indonesia. Meski begitu, dia yang didampingi suami dan kuasa hukumnya tidak mengakui berperan di dalam video porno tersebut.

Pagi tadi, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Polisi Ito Sumardi mengungkapkan bahwa Luna Maya dan Cut Tari sudah ditetapkan sebagai tersangka. Akan tetapi, keduanya tidak ditahan sebagaimana polisi menahan Nazriel Irham alias Ariel.

Keduanya tidak ditahan, disebabkan menurut mereka Luna Maya dan Cut Tari adalah korban. Kedua selebriti ini tidak pernah menyadari bahwa video tersebut akan tersebar luas di masyarakat. (uky)

Five Filters featured article: Headshot - Propaganda, State Religion and the Attack On the Gaza Peace Flotilla. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.

No comments:

Post a Comment