Laman

Tuesday, August 17, 2010

Hari Kemerdekaan, Tora Sudiro Ngepel

Hari Kemerdekaan, Tora Sudiro Ngepel


Hari Kemerdekaan, Tora Sudiro Ngepel

Posted: 17 Aug 2010 12:39 AM PDT

JAKARTA - Tora Sudiro merayakan Hari Kemerdekaan tahun ini dengan mengepel lantai. Lho?

"Menyambut kemerdekaan hari ini, gue mulai dengan mengepel banjir karena depan rumah gue kena banjir," kata Tora yang ditemui di FX, Jakarta, Selasa (17/8/2010) dinihari.

Melihat Jakarta yang sering banjir, komedian itu memaknai Hari Kemerdekaan dengan semangat kebersihan.

"Gue mulai dari yang terkecil, membuang sampah di tempatnya. Dengan kota yang bersih, kita akan mendapatkan jiwa yang bersih dan masyarakat yang bersih," jelasnya.

Tora melihat perayaan 17 Agustusan sekarang berbeda jauh dengan zamannya kecil dahulu. Di masa itu, gegap gempita dan semarak perayaan Hari Kemerdekaan sangat terasa.

"Harusnya kemerdekaan tetap aja meriah. Zaman gue kecil kan meriah banget. Kalau sekarang enggak terlalu kelihatan meriahnya," kata bintang film Quickie Express ini.

Suami Mieke Amalia ini masih ingat ketika masih kecil, paling getol ikut aneka macam lomba yang digelar.

"Dulu waktu kecil, pengin banget ikut panjat pinang. Tapi pas udah gede gini jadi malas. Dulu gue ikut lomba makan kerupuk sama balap karung," akunya.

Di mata Tora, negeri ini belum merdeka sepenuhnya, meski usia kemerdekaan sudah 65 tahun. "Bangsa ini sudah merdeka, tapi kenapa masih banyak yang makan susah," sesalnya.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Laura Basuki Pernah Kapok Ikut Lomba Bakiak

Posted: 17 Aug 2010 12:33 AM PDT

JAKARTA- Presenter dan pemain film Laura Basuki punya pengalaman mengikuti lomba saat 17 Agustus. Dia mengaku sering ikut lomba bakiak. Tapi, dia juga pernah kapok ikut lomba tersebut, lho kenapa?

"Dulu waktu SMA males banget untuk tujuh belasan lomba-lomba begitu. Aku sampai ditelepon sama guru dipaksa datang, terus ikut lomba bakiak jatuh sampai berdarah-darah lututnya. Sempat kapok maen bakiak tapi sekarang sudah tahu tips and trick mainnya," cerita Laura di sela acara Dahsyat, Selasa (17/8/2010).

Di acara Dahsyat tadi pagi, Laura pun menyempatkan diri untuk mengikuti lomba bakiak bersama Tiffany Idol. "Benar-benar merefresh otak. Senang saja, ada perasaan bangga," ujarnya.

Saat masih kecil, Laura mengaku sering ikut lomba-lomba tujuh belasan di komplek rumahnya. Biasanya, di sana digelar panjat pinang, badminton, lomba bakiak, balap karung, bawa kelereng di atas sendok. "Jadi benar-benar, seru-seruan banget," paparnya.

Bagi Laura 17 Agustus adalah hari yang paling bersejarah, karena tahun 1945 Indonesia bisa berdiri sendiri, merdeka. "Dan ini semakin membakar semangat kita untuk mengisi kemerdekaan itu sendiri," pungkasnya.(uky)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Laura Basuki Ingin Main Film Bertema Nasionalisme

Posted: 16 Aug 2010 11:49 PM PDT

JAKARTA- Bintang Gara-Gara Bola Laura Basuki sangat ingin bermain film tentang merah putih yang berbau nasionalisme. Karena itu, menunjukkan kecintaan terhadap bangsa dan tanah air.

"Pastinya yah, orang Indonesia pasti pengen banget maen film Indonesia apalagi yang berbau merah putih dan itu menunjukan nasionalisme. Kita bisa menunjukan aktor-aktor atau aktris-aktris kita tidak melulu kebarat-baratan," akunya, saat ditemui di sela acara Dahsyat, Selasa (17/8/2010)

Hingga kini, aktirs yang pernah membintangi Pede Cinta Bola dan Tiga Hati Dua Dunia, Satu Cinta ini belum mendapatkan tawaran untuk film tersebut. "Belum, tapi aku pengin," ujarnya.

Laura sangat mencintai budaha Indonesia, sebagai bangsa yang memiliki suku terbanyak di dunia, Indonesia pantaslah dibangakan.

"Semoga Indonesia bisa maju dan bisa berkembang dengan negara-negara lain dan bisa dibanggakan," pungkasnya.(uky)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

Wow, Tata 'Mahadewi' Ikut Lomba Panjat Pinang

Posted: 16 Aug 2010 11:35 PM PDT

JAKARTA - Perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus identik dengan aneka lomba. Personel Mahadewi, Tata, punya pengalaman unik. Dia pernah ikut lomba panjat pinang!

"Gue pernah ikut lomba panjat pinang pernah, tapi pesertanya cewek semua," ungkap Tata yang ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (17/8/2010).

Selain ikut lomba panjat pinang, Tata masih ingat betapa senangnya dia ketika memenangkan undian doorprize di acara 17 Agustusan.

"Yang enggak bisa dilupain, dulu aku lomba jalan santai, terus dapat nomor doorprize. Ternyata, hadiahnya kompor gas. Kebetulan di rumah belum ada kompor gas," akunya.

Puri tak mau kalah. Dia menuturkan pengalamannya ikut lomba 17 Agustusan. "Semua lomba aku ikutan. Pernah megang belut dan dimasukin ember, masukin jarum ke benang, makan kerupuk, balap karung, tarik tambang," katanya.

Pada Hari Kemerdekaan RI ke-65, Tata dan Puri mengajak rakyat negeri ini supaya lebih menghormati hari kemerdekaan.

"Merdeka ini kan enggak dicapai dengan gampang. Ada pengorbanan dari pahlawan kita. Jadi sebagai anak bangsa, kita harus menghargai. Salah satu bentuknya, kita sekarang perform pakai kostum merah putih," ujar Puri.

Selama Indonesia merdeka 65 tahun, Tata menilai negeri ini belum sepenuhnya merdeka. Pasalnya, masih banyak kekurangan di sana-sini. Yang paling disoroti Tata adalah soal pendidikan dan minimnya lapangan pekerjaan.

"Karena banyak dari sekian orang yang belum punya pekerjaan. Seharusnya pemerintah membantu pekerjaan. Banyak juga masyakarat yang tidak mampu, tidur di kolong-kolong jembatan. Itu sih yang paling memprihatinkan," jelasnya.(ang)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.

No comments:

Post a Comment