Laman

Sunday, June 12, 2011

'Drakula Cinta' Sedot Dana Rp13 Miliar

'Drakula Cinta' Sedot Dana Rp13 Miliar


'Drakula Cinta' Sedot Dana Rp13 Miliar

Posted: 11 Jun 2011 11:41 PM PDT

JAKARTA- Ki Kusumo mulai menyiapkan film terbarunya berjudul Drakula Cinta. Film yang akan mengambil lokasi syuting di Rumania itu, Ki Kusumo menyiapkan dana hingga Rp13 miliar.

"Saya ingin film ini jadi syuting film yang terbaik. Karena syutingnya 50 persen di Rumania, jadi biayanya otomatis juga lebih banyak. Bisa sampai Rp 12-13 miliar," ungkap Ki Kusumo saat ditemui dalam acara Fun Bike bersama artis film Drakula Cinta di Universitas Dharma Persada, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Minggu (12/6/2011).

Produser yang juga berprofesi sebagai paranormal itu sengaja mengambil syuting di Rumania. Menurutnya, sejarah awal kelahiran drakula memang berasal dari Rumania.

"Syutingnya sebelum lebaran dan ambil gambarnya ke Rumania. Karena drakula itu sejarahnya dari sana. Kalau selama ini ramai pocong, kuntilanak sekarang kita mau tentang drakula," tandasnya.

Tak jauh berbeda dengan film sebelumnya, Drakula Cinta juga bergenre horor komedi dengan bumbu seks. Karena itulah, Ki Kusumo menggandeng wanita seksi-seksi dalam filmnya.

"Genrenya tetap horor komedi tapi ada juga unsur keseksiannya. Tapi diantara horor yang mencekam terselip juga keindahan.  Datang dengan kegelapan membunuh dengan keindahan. Isinya juga 20 persen komedi," urainya.
(rik)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Ten Years Of Media Lens - Our Problem With Mainstream Dissidents.

Jarang Pulang, Ririn Ekawati Dikomplain Anak

Posted: 11 Jun 2011 10:55 PM PDT

JAKARTA- Bermain dalam film Serdadu Kumbang membuat Ririn Ekawati harus menjalani syuting berhari-hari di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Akibatnya, janda beranak satu ini harus rela dikomplain anaknya, Puti Jasmin Salsabila Abeng.

"Kalau mama sih bisa ngerti, tapi memang anak, dia yang selalu komplain. Yang  satu minggu pertama dia nelepon tapi enggak mau ngomong. Tapi akhirnya dia tahu saya syuting karena saya tunjukin foto waktu saya syuting," ungkapnya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, belum lama ini.

Pengorbanan lain bermain di film produksi Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen itu, Ririn harus menghitamkan kulitnya agar sesuai dengan karakter orang Sumbawa. Bahkan, Ririn sampai harus berjemur di pantai agar kulitnya cepat menghitam.

"Total seluruhnya syuting sebulan. Tapi tiap minggunya ada satu hari libur. Nah hari libur itu aku manfaatin untuk jemur badan di pantai supaya hitam sesuai masyarakat sana. Jadi kayak anak pantai banget yang benar-benar hitam," urainya.(rik)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Ten Years Of Media Lens - Our Problem With Mainstream Dissidents.

Happy Salma Malas Ditanya Soal Anak

Posted: 11 Jun 2011 09:33 PM PDT

JAKARTA- Sejak menikah Oktober tahun lalu, Happy Salma belum juga dikaruniai anak. Istri Tjokorda Bagus Dwi Santana itupun selalu mengelak jika ditanya kapan memiliki momongan.

"Apa hubungannya dengan film? Itu sih masalah lain, bisa saja nih," elak Happy saat ditemui dalam soft launching film True Love di kawasan Duren Tiga, Jakarta, belum lama ini.

Bintang film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita ini mengaku tetap mendapat dukungan penuh suaminya meski memiliki segudang aktivitas di dunia entertainment. Bagi Happy, aktivitas di dunia entertainment bukan semata untuk mencari materi.

"Alhamdulillah  tidak pernah mendapat masalah yang tidak didukung oleh orang di sekeliling saya. Saya disupport oleh pasangan saya. Saya juga semakin dewasa. Pekerjaan tidak semata-mata untuk eksistensi tapi saya juga punya kesadaran," tuturnya.

Namun, semenjak menikah Happy lebih membatasi dari tawaran yang mampir padanya. Apalagi, Happy dan suaminya juga mengurus bisnis restoran yang mereka rintis bersama.

"Dulu kalau ada empat tawaran, semuanya saya ambil. Tapi sekarang saya harus pilih satu. Sebenarnya semenjak sebelum menikah saya sudah memulai pilih-pilih. Tapi setelah itu saya juga sekarang lagi belajar jadi produser dan menulis. Di Bali kita berdua ada kerjaan, usaha restoran," jelasnya.
(rik)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Ten Years Of Media Lens - Our Problem With Mainstream Dissidents.

No comments:

Post a Comment