Laman

Tuesday, July 28, 2009

Dr Murray Akui Beri Propofol kepada Michael Jackson

Dr Murray Akui Beri Propofol kepada Michael Jackson


Dr Murray Akui Beri Propofol kepada Michael Jackson

Posted: 28 Jul 2009 12:17 AM PDT

LOS ANGELES - Dokter Conrad Murray akhirnya mengakui bahwa dirinya lah yang memberikan obat Propofol kepada raja pop Michael Jackson. Obat penenang dosis tinggi itulah yang mengakibatkan Michael mengalami gagal jantung.

Menurut sejumlah sumber di kepolisian, Dr Murray mengatakan hal tersebut dua hari setelah kematian Michael, seperti dikutip okezone dari TMZ, Selasa (28/7/2009).

Dr Murray memberikan empat tetes dosis tinggi obat penenang, Propofol. Polisi percaya Dr Murray tidak memberikan perhatian ketika jantung Michael berhenti.

Polisi mempercayai Dr Murray malah tertidur setelah memberikan obat kepada Michael dan baru terbangun telah menemukan Michael telah meninggal karena gagal jantung.

Apa yang dilakukan Dr Murray dinilai semberono di dalam dunia kedokteran. Seharusnya, dokter yang memberikan empat tetes propofol harusnya memonitor pasiennya dengan alat control jantung atau EKG. Di mana, alarm akan berbunyi jika denyut jantung melemah. Tapi, ternyata saat itu tidak ditemukan EKG.

(uky)

Club Eighties Yakin Tak Senasib dengan Jikustik

Posted: 28 Jul 2009 12:16 AM PDT

JAKARTA - Empat personel Jikustik mengundurkan diri meninggalkan sang vokalis, Pongky. Club Eighties yakin bandnya tak akan senasib dengan Jikustik.

"Gue menyayangkan saja kalau Jikustik sampai harus bubar. Tapi gue sendiri enggak takut Club Eighties akan seperti itu juga, harus bubar karena personelnya side project," ujar personel Club Eighties, Desta, di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/7/2009).

Desta menyayangkan jika alasan Jikustik bubar karena Pongky sibuk dengan band barunya, The Dance Company.

"Bagi gue, kalau personel band sibuk itu kan sah-sah saja. Lihatnya murni sebagai seorang musisi. Orang sah mau main atau berkarya apa saja dalam bermusik. Selama masih dalam koridor seni, kita di band harus saling mendukung. Tapi gue yakin Club Eighties enggak akan mengalami hal yang sama," tandasnya. (ang)

Eko Patrio: Keputusan MA, Tsunami Politik

Posted: 27 Jul 2009 11:49 PM PDT

JAKARTA - Betapa terkejutnya Eko Patrio mendengar Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan pembatalan hasil pemilu legislatif.

"Ini dahsyat. Saya sebut ini adalah tsunami politik," ujarnya saat ditemui wartawan di halaman Hotel Twin Plaza usai mengisi acara Kissvaganza, Selasa (28/7/2009).

Eko menyebut pemilu legislatif lebih kacau dari Pilpres. Tidak hanya dirinya saja, beberapa nama pun dikabarkan gagal melaju ke Senayan akibat keputusan MA tersebut.

"Semuanya sudah selesai dan ketuk palu oleh KPU, tiba-tiba muncul keputusan MA yang menganulir saya untuk sementara tidak masuk DPR," tambahnya. (uky)

Album Baru Dibajak, Repvblik Pasrah

Posted: 27 Jul 2009 11:35 PM PDT

JAKARTA - Kalau album barunya dibajak, anggota band Repvblik mengaku pasrah. Mereka sadar kalau pembajakan hak cipta terjadi karena kondisi ekonomi bangsa yang belum membaik.

"Kalau bajakan, mau bilang apa lagi. Ekonomi Indonesia kan masih belum baik," kata vokalis Repvblik, Rury saat peluncuran album kedua di MU Cafe, Senin (27/7/2009).

Rury mengaku, penjualan cakram padat pada masa sekarang memang tidak terlalu menguntungkan. "RBT (Ring Back Tone) tetap nomor satu untuk penjualan lagu Repvblik," jelasnya.

Rencananya, untuk album baru yang berisi 12 lagu ini akan dipromosikan melalui acara musik di berbagai stasiun televisi dan juga promo tour.

"Kita juga akan promo ke Semarang, Kalimantan, Jawa Timur. Soalnya di sana Republikan (Fans Repvblik) banyak," pungkas Rury.(nov) (uky)

Aman Jagau: Cucu Cahyati Datang ke Rumah & Rangkul Saya

Posted: 27 Jul 2009 10:55 PM PDT

DEPOK - Aman Jagau kembali menghadiri sidang kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) terhadap mantan istri, Cucu Cahyati. Cucu sendiri absen dengan alasan sakit.

Sidang digelar di Pengadilan Negeri Depok, Selasa (28/7/2009). Aman datang tanpa didampingi pengacara. Sidang hanya berlangsung lima menit. Jaksa yang seharusnya menghadirkan saksi, saksi tidak datang. Saksi yaitu keponakan Cucu, Riky Abdillah.

Ditemui usai sidang, pria bernama lengkap Abdurahman Midi itu tetap yakin tidak bersalah. Aman menceritakan bahwa Cucu sempat datang ke rumah pada 27 Juli 2009, saat anaknya berulang tahun.

"Dia merangkul-rangkul saya. Kira-kira 30 menit dia pergi lagi. Tidak ada obrolan yang serius selain anak," kata Aman.

Aman menolak berdamai jika Cucu mengajak damai.

"Perdamaian seharusnya sebelum sidang. Kalau sudah sidang, tidak ada damai karena saya kan diserang dengan keterangan palsu," jelasnya. (ang)

No comments:

Post a Comment