Laman

Monday, November 30, 2009

Stephen 'Boyzone' Diselingkuhi Sebelum Meninggal

Stephen 'Boyzone' Diselingkuhi Sebelum Meninggal


Stephen 'Boyzone' Diselingkuhi Sebelum Meninggal

Posted: 30 Nov 2009 12:48 AM PST

LOS ANGELES - Eks personel Boyzone Stephen Gately ternyata diselingkuhi pacar sesama jenisnya, Andrew Cowles, sebelum ditemukan tewas meninggal dunia. Perselingkuhan ini diakui seorang klubber bernama Georgi Dochev (25).

Pria yang berkenalan dengan Gately dan Andrew di sebuah klub di Majorca, Spanyol Oktober 20009 lalu ini, menemani keduanya pulang, sebagaimana dikutip okezone dari Femalefirst, Senin 930/11/2009).

Di pagi harinya, Dochev menemukan penyanyi tersebut terbaring tanpa nyawa di atas sebuah dipan dan medis yang menanganinya mengatakan, bahwa Gately meninggal dengan cara natural.

Pria Burgaria ini membenarkan bahwa dia melakukan hubungan intim dengan Cowles di tengah Gately tidur di ruangan lain, dia mengaku mendapatkan tawaran untuk menyembunyikan peristiwa malam tragis tersebut.

Kepada Sunday Mirror, Dochev mengaku duduk di sofa sambil merokok berhadapan dengan Gately. Dia mengaku duduk dalam posisi yang sama dengannya. Akan tetapi, wajah Gately tertutupi bantal seperti sedang tidur. Karenanya, dia tidak mau mengganggunya dan pergi tidur.

"Pukul 12 malam, aku bagun dan menghisap rokok lagi. Aku menemukan Stephen dalam kondisi yang sama. Aku masuk ke kamar lain. Aku melihat Andy sedang tidur. Kemudian dia telanjang dan Andy mengatakan kepadaku, kamu terlihat seksi, kenapa tidak naik ke atas tempat tidur?" paparnya.

(uky)

This content has passed through fivefilters.org.

Nonton Air Terjun Pengantin Harus Bawa KTP

Posted: 30 Nov 2009 12:32 AM PST

JAKARTA - Film Air Terjun Pengantin menawarkan adegan Tamara Bleszynski yang hanya menggunakan bikini. Takut film ini ditonton anaknya, mantan istri Teuku Rafli ini mengingatkan kalau mau nonton, harus bawa KTP.

"Air Terjun (Pengantin) ini untuk 17 tahun ke atas. Jadi kalau mau nonton, harus bawa KTP," ujar ibunda Rasha ditemui di FX Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2009).

Karena sudah ada batasan usia penonton, Tamara tidak khawatir kalau nanti anaknya menonton film ini. Lagipula, untuk menerima peran itu dia memang sangat selektif dalam memilih peran.

"Saya sangat selektif dalam meilih peran untuk berbeda-beda. Seperti sekarang ini dan saya ingin seperti bunglon yang berubah-ubah. Kalaupun berbeda-beda, itu adalah hak setiap orang," papar Tamara.

Keinginannya bermain film ini adalah karena nama besar sang sutradara Rizal Mantovani. Apalagi, dirinya suka tantangan yang membuatnya tidak merasa monoton.

"Saya sudah 15 tahun di karier saya, saya tidak mau terjebak untuk monoton dan saya putuskan 3 pekan karena saya ingin main secara total. Dengan waktu 2 pekan, saya putuskan setuju atau tidak dan saya sudah konsultasikan sama keluarga saya," urai Tamara.

(nov)

This content has passed through fivefilters.org.

Tamara Bleszynski Akui Pedekate dengan Mike Lewis

Posted: 30 Nov 2009 12:17 AM PST

JAKARTA - Tamara Bleszynski digosipkan menikah dengan aktor muda Mike Lewis. Kata Tamara, bukan menikah. Tapi memang saat ini janda satu anak itu tengah pendekatan (pedekate) dengan Mike.

"Kita lagi dekat-dekat saja. Ya bisa dibilang lagi pendekatan," aku Tamara saat ditemui di FX, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (30/11/2009).

Sejauh ini, Tamara belum berani memutuskan akan menikah dengan Mike. Dia tengah menikmati manisnya madu pacaran.

"Pokoknya saya sama Mike lagi dekat dan menikmati saja. Dia cocok buat saya. Yang pasti, dia membuat saya bahagia," tutur Tamara.

Bintang film Air Terjun Pengantin ini terpesona pribadi Mike. Di mata Tamara, pemain film Suster Ngesot itu pria baik.

"Kita kenal baik. Dia orangnya bisa diajak bercanda, sosok yang dewasa. Dia membuat saya ingin mengenal dia lebih jauh," tandasnya. (ang)

This content has passed through fivefilters.org.

Air Terjun Pengantin Dibuat Sebelum Kontroversi Miyabi

Posted: 29 Nov 2009 11:52 PM PST

JAKARTA - Air Terjun Pengantin disebut sebagai film pengganti Miyabi. Akting para bintang yang terbilang berani dengan hanya berbikini, dibuat sebelum adanya kontroversi film Miyabi.

"Kita tidak pernah merasa seperti Miyabi. Karena, film ini dibuat sebelum ada kontroversi Miyabi," ujar Tyas Mirasih yang berakting sebagai kekasih Marcel Chandrawinata ditemui di FX Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2009).

Menurutnya, adegan mandi sudah diketahuinya sejak menerima skrip. Tyas beranggapan kalau dia mendapatkan tantangan yang lebih besar.

"Jadi aku mesti latihan fisik untuk fight. Aku percaya, orang Indonesia lebih pintar tidak hanya tertarik dengan buka BH atau telanjang," papar kekasih Tria 'Changcuter' ini.

Film yang banyak mengumbar keseksian tubuh para pemainnya ini dinilai Tyas pasti akan mengundang pro dan kontra. Dia pun sempat berpikir untuk menerima adegan tersebut.

"Aku pikir ini nyambung dengan jalan ceritanya," ujarnya.
(nov)

This content has passed through fivefilters.org.

Music Odyssey, Mewah Dibalut Kesederhanaan

Posted: 29 Nov 2009 11:47 PM PST

JAKARTA - Konser Twilite Orchestra (TO) yang dikomandoi Addie MS di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Minggu (29/11/2009) malam, tidak semewah yang dibayangkan sebelumnya.

Kombinasi warna hitam putih mendominasi konser besar yang bertemakan Music Odyssey mengenang perjalanan 30 tahun TO. Penataan panggung di sisi kiri dan kanan masing-masing terdapat tiga pancang menara berbentuk gading gajah, saling menjulang melengkung terkesan memayungi tim TO.

Juga ditampilkan background layar monitor berbentuk oval guna membantu penonton melihat lebih jelas saat Addie MS beraksi. Turut disematkan juga dua monitor berukuran besar di samping kiri dan kanan untuk mengarahkan ke setiap sudut penonton.

Awalan pembuka konser pun biasa saja. Tampilan sosok David Foster untuk mengenang TO pernah berkolaborasi dengannya, langsung disambut Addie MS dengan setelan putih-putih memberikan aba-aba kepada anak sulungnya Kevin Aprillio memainkan karya David Foster berjudul Winter Games.

"Lagu ini untuk sedikit mengenang tahun 1992, David Foster pernah bermain dengan Saya," tutur Addie mengawali.

Lagu kedua dilanjutkan oleh Vidi Aldiano dengan Nuansa Bening. Itu untuk mengenang saat-saat Addie pernah bekerja sama dengan Keenan Nasution menggarap lagu ini.

Lagu  ketiga, Addie turut mendendangkan lagu yang pernah dibesutnya bersama Band Staff di tahun 80-an berjudul Iblis. Ikang Fawzi didampuk oleh Addie meyanyikan lagu ini dengan suara seraknya memberi aksen ngerock diduetkan dengan Vina Panduwinata yang mengenakan busana hijau mencolok. Sebuah perpaduan cukup harmonis walau sebetulnya mereka berbeda genre musik.

Lagu berikutnya, Vina tampil solo membawakan lagu September Ceria. Suara merdu Vina pastinya membuat semua penonton tanpa memandang generasi suka lagu ini.

Setelah Vina, tampil istri Addie yakni Memes dengan gaun merah menyala tampak kontras dengan hitam putihnya suasana panggung. Dia melantunkan Aku Cinta Padamu yang dipopulerkan oleh Itang Yunaz.

Kemudian ada Bunga Citra Lestari melantunkan Aku Tak Mau Sendiri. Irama musik yang mendayu-dayu, lalu Addie mengalihkan ke repertoar klasik berjudul Aljerau.

Beat musik yang agak rumit dengan menonjolkan permainan piano Addie disambut Utha Likumahua. Terdengar mereka tampak bersahut-sahutan, dan akhirnya bisa tampil sempurna.

Lagu berikutnya masih menggaungkan suasana klasik, bersama anak kedua Addie MS, Tristan Juliano, memainkan The Flight of the Bumble Bee yang pernah dimainkan oleh pianis asal Kroasia Maksim Mrvica. Dentingan piano yang amat rumit bisa terdengar menawan.

Beberapa lagu yang diaransemen, lalu diubah dengan musik orkestra seperti My Heart yang dipopulerkan Acha Septriasa, Bintang di Surga milik Peterpan, Terbaik Untukmu didendangkan oleh Samsons, dan juga Dealova karya Opick yang dengan syahdu dinyanyikan Once hingga mendapatkan penghargaan di Asia turut dibawakan oleh TO.

Kesederhanaan, itulah yang bisa digambarkan pada sosok Addie MS dan Rita sebagai organizer, juga Rama Artistic Director. Mereka mampu menerjemahkan karakter Addie MS dalam konsep panggung yang penuh kesederhanaan, namun mewah dalam bermusik.

Para penyanyi yang ditampilkan pun bukan penyanyi kacangan. Sebut saja, Rossa, Bunga Citra Lestari, Afgan dan Vidi Aldiano mewakili generasi muda. Sementara, Vina Panduwinata, Utha Likumahua, Ikang Fawzi, dan Elfa's Singer mewakili generasi 80-an.

Dari konser, ada filosofi yang bisa dipetik. Kita seperti terbawa arus konsep musikal seorang Addie MS di mana kita harus menerjemahkan kembali posisi hidup kita.

Di sela penampilannya Addie berujar, "Di Twilite Orchestra ini ada seksi biola, terompet, dan lain-lain. Sebetulnya bisa chaos (kacau), namun chaos itu bisa kita satukan menjadi kekuatan musik yang harmonis. Saya jadi ingat tahun 1998, sepertinya ada yang salah dengan pendidikan seni kita. Seni seperti dimusuhi," tutur Addie yang disambut tepuk tangan penonton.
(ang)

This content has passed through fivefilters.org.

No comments:

Post a Comment